Ada Apa dengan Liverpool? Kalah Tiga Kali Beruntun
Chelsea 2–1 Liverpool: Gol Telat Estêvão Bikin The Blues Tersenyum, Slot Gigit Jari di Stamford Bridge
Liverpool harus menelan kekalahan kedua mereka musim ini setelah tumbang 2–1 dari Chelsea di Stamford Bridge, Sabtu (4/10/2025). Gol penentu lahir di masa injury time 90+6 lewat kaki ajaib wonderkid Brasil, Estêvão, memanfaatkan kelengahan bek Liverpoolyang bikin Arne Slot cuma bisa geleng-geleng di pinggir lapangan.
![]() |
foto: Liverpool Official Website |
Chelsea tampil dominan di babak pertama. Gol pertama datang dari Moisés Caicedo di menit ke-14, hasil tembakan jarak jauh yang mengenai tiang sebelum memantul masuk. Publik Stamford Bridge langsung riuh, sementara lini tengah Liverpool tampak kedodoran menahan kombinasi cepat Caicedo–Enzo.
Liverpool baru bangkit di babak kedua. Slot memasukkan Florian Wirtz untuk menambah kreativitas serangan, dan hasilnya langsung terasa. Di menit ke-63, Cody Gakpo menyamakan kedudukan setelah memanfaatkan umpan silang terukur dari Mohamed Salah. Skor 1–1 membuat momentum berbalik, dan The Reds sempat menekan habis-habisan selama 20 menit terakhir.
Tapi seperti déjà vu, lini belakang Liverpool kembali lengah di menit akhir. Estêvão berhasil melewati pemain belakang, lalu melepaskan tembakan melengkung ke pojok jauh yang gagal dijangkau Mamardashvili. Gol menit 90+6 itu menutup laga dengan skor 2–1 untuk Chelsea.
Secara statistik, Chelsea unggul tipis dalam penguasaan bola (54% vs 46%). Tapi expected goals (xG) memperlihatkan pertandingan ketat Chelsea 1.9, Liverpool 1.7. The Reds sebenarnya punya banyak percobaan tembakan, tapi cuma empat yang tepat sasaran. Sebaliknya, anak asuh Enzo Maresca lebih efektif memanfaatkan sedikit peluang yang mereka punya.
Slot tampak kecewa, terutama karena lini tengahnya kehilangan kontrol di 15 menit terakhir. Duet Mac Allister–Gravenberch sering kalah cepat dari kombinasi Caicedo–Enzo, sementara Isak di depan nyaris tak mendapat suplai bola matang.
Bagi Chelsea, kemenangan ini menegaskan tren positif di bawah Maresca. Sementara Slot harus cepat cari solusi, terutama di area pertahanan kiri dan koordinasi saat menghadapi transisi cepat masalah klasik yang terus kebawa sejak awal musim.
Pundit sekaligus mantan pemain Liverpool, Jamie Carragher enggak tinggal diam melihat performa Liverpool belakangan ini. Menurut dia, The Reds sekarang “main bukan kayak tim top”, melainkan seperti bermain basket, bolak-balik tanpa struktur yang jelas.
“Liverpool enggak sedang main sepak bola sekali ini, mereka main basketball. Cuma dari sisi ke sisi, dan saya nggak percaya tim top main kayak gitu,” ujarnya dalam komentar di CBS Sports.
Carragher juga ngasih sorotan tajam ke transfer besar mereka: Florian Wirtz. Ia bilang sekarang, balance timnya enggak pas. Dan yang paling tampak adalah Wirtz, dia belum berada di performa terbaiknya. “Mereka enggak dapat apa-apa ke depan, tapi banyak hilang di belakang,” jelasnya.
Post a Comment